Selasa, 06 Oktober 2020

Gejala HIV pada Wanita yang Tidak Boleh Diabaikan

 



Tanda-tanda HIV pada wanita biasanya hampir sama dengan tanda-tanda HIV pada pria. Tetapi, ada gejala-gejala HIV yang cuman diketemukan pada pasien wanita, contohnya masalah menstruasi dan keputihan atau cedera di organ intim yang seringkali kumat serta sulit sembuh.


Di Indonesia, seputar 250.000 wanita umur produktif terkena HIV. Ada faktor-faktor yang bisa tingkatkan efek seorang wanita terkena HIV, salah satunya hubungan seksual bebas tanpa ada kondom serta mempunyai lebih satu pasangan seksual.


Bila tidak selekasnya diobati, HIV pada wanita dapat menyebabkan fatal sebab dapat menyebar ke pasangan seksualnya, janin dalam muatan, serta bayi yang disusuinya. Oleh karenanya, penting untuk pahami apa tanda-tanda HIV pada wanita supaya penyakit ini dapat teridentifikasi semenjak awal serta selekasnya diobati.


Tanda-tanda HIV pada Wanita Tanda-tanda HIV pada tiap wanita tidak selamanya sama, bergantung situasi badan serta tingkatan infeksinya.


Tanda-tanda serta sinyal HIV step awal umumnya ada 1–2 bulan sesudah terkena. Tetapi, juga bisa bertambah cepat, yakni dua minggu. Pada step ini, wanita yang terkena HIV kemungkinan belum mengetahui jika dianya terkena sebab tanda-tanda awal yang ada sama dengan tanda-tanda penyakit flu.


Step awal ini diketahui dengan arti window period. Bila seorang wanita masih ada pada saat window period, karena itu hasil tes HIV yang dilaksanakan kemungkinan negatif, walaupun sebenarnya virus HIV telah ada pada darah serta bisa menyebar.


Tanda-tanda HIV pada wanita umumnya akan ada saat infeksi HIV masuk step lanjut. Umumnya tanda-tanda ini dapat ada dalam tempo 8–10 tahun sesudah virus masuk ke badan.


Di bawah ini ialah tanda-tanda HIV pada wanita yang jangan diacuhkan:


1. Infeksi vagina berulang-ulang


Infeksi vagina ada berbagai macam, yakni kandidiasis vagina (infeksi jamur pada vagina) dan vaginosis bakterialis (infeksi bakteri pada vagina). Disamping itu, infeksi vagina dapat juga berasal dari virus serta wajahit.


Infeksi vagina dapat dirasakan oleh tiap wanita, termasuk juga wanita yang tidak menanggung derita HIV. Tetapi, infeksi vagina umumnya seringkali kumat serta susah diobati pada wanita yang terkena HIV. Seringkali kambuhnya infeksi pada vagina adalah sinyal jika skema kebal badan mulai menurun.


Infeksi pada vagina bisa memunculkan gejala-gejala berikut:


Keputihan dengan struktur tebal memiliki warna putih


Gatal serta ada ruam di vagina


Sensasi perih di tempat vagina


Ngilu waktu buang air kecil serta berhubungan seksual.


2. Ngilu di panggul atau perut sisi bawah Rasa ngilu yang seringkali ada dibagian bawah perut atau di panggul dapat jadi salah satunya tanda-tanda radang panggul karena ada infeksi pada rahim, indung telur, atau tuba fallopi. Seperti infeksi jamur vagina, keluh kesah radang panggul pada wanita pasien HIV umumnya bertambah susah diobati serta seringkali kumat.


Kecuali rasakan sakit dibagian bawah perut, tanda-tanda radang panggul yang lain penting diingat ialah keputihan yang bau tidak lezat, masalah menstruasi, demam, serta ngilu saat berhubungan seksual atau buang air kecil.


Cara Mendaftar Pada Situs Judi Slot Online 3. Masalah menstruasi Beberapa riset memperlihatkan jika masalah menstruasi banyak berlangsung pada wanita yang terkena HIV, terutamanya saat infeksi HIV telah masuk step lanjut.


Masalah menstruasi yang berlangsung dapat berbentuk siklus haid tidak teratur, darah haid bertambah lebih banyak atau semakin sedikit, serta timbulnya keluh kesah PMS yang makin berat dari mulanya.


Meskipun begitu, masalah menstruasi banyak juga berlangsung pada wanita yang tidak terkena HIV. Masalah menstruasi baru pantas diduga jika ada dan gejala-gejala HIV yang lain.


4. Seringkali sakit atau terserang infeksi Virus HIV yang menyerbu skema kebal badan bisa membuat penderitanya seringkali sakit atau rawan infeksi. Saat diserang infeksi, pasien HIV dapat alami gejala-gejala di bawah ini:


Demam


Batuk yang susah pulih atau seringkali kumat


Sakit tenggorokan


Lemas


Berkeringat pada malam hari


Diare akut


Sesak napas


Ngilu otot


Sariawan di lidah, mulut, atau vagina


Bengkak kelenjar getah bening


Ruam-ruam di kulit


Pengurangan berat tubuh tanpa ada alasan yang pasti


Munculnya beberapa gejala di atas, terutama bila berjalan lumayan lama atau seringkali kumat, peluang mengisyaratkan jika infeksi HIV telah berubah jadi AIDS.


Waktu ketahanan badan menurun, beberapa penyakit infeksi lain, seperti pneumonia, tuberkulosis (TB), toksoplasmosis, serta meningitis (infeksi selaput otak), akan rawan berlangsung. Disamping itu, orang yang menanggung derita HIV, baik pria atau wanita, akan rawan terserang kanker, seperti limfoma serta sarkoma Kaposi.


Kapan Harus Periksakan Diri ke Dokter? Gejala-gejala HIV pada wanita tidak ciri khas serta seringkali tanda-tanda awalannya seperti tanda-tanda flu biasa, hingga beberapa wanita yang tidak mengetahui jika badannya telah terkena HIV.


Oleh karenanya, wanita disarankan untuk jalani kontrol kesehatan serta tes HIV ke dokter jika beresiko tinggi terserang infeksi HIV, contohnya jalani sikap sex bebas tanpa ada kondom, memakai narkoba suntik dengan jarum yang digunakan bersama-sama seseorang, atau seringkali jalani transfusi darah.


Anda tak perlu takut atau malu untuk konsultasi sama dokter bila berasa beresiko atau telah terkena HIV. Sekarang ini, ada program spesial untuk konseling serta penyembuhan HIV yang diketahui dengan VCT (Voluntary Counselling and Testing).


VCT dilaksanakan oleh team dokter, konselor, serta pakar klinis yang lain akan menolong Anda untuk memperoleh info serta perlakuan mengenai HIV dengan cara mendalam. Kerahasiaan dalam konseling serta penyembuhan HIV satu diantara arah penting dari program VCT.


Sampai sekarang ini, belumlah ada penyembuhan yang bisa mengobati HIV/AIDS. Tetapi, dengan penyembuhan antiretroviral seumur hidup, orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) masih dapat jalani hidup seperti semula.


Itu penyebabnya, penting untuk jalani kontrol kesehatan ke dokter buat mengetahui awal HIV serta memperoleh penyembuhan HIV seawal kemungkinan. Dengan begitu, efek berlangsungnya AIDS serta kompleksitas yang lain beresiko karena infeksi HIV juga dapat menyusut.

Share:
Lokasi: Indonesia

Copyright © Kesehatan Wanita | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com